Gaya hidup zero waste atau nol sampah belakangan ramai dibicarakan dan menjadi hal yang positif untuk diterapkan. Pemahaman ekologis yang berdampak pada perubahan gaya hidup muncul akibat dari sadarnya manusia bahwa bumi semakin tidak layak untuk dihuni akibat terlalu banyak sampah. Jika beberapa tahun lalu upaya membuang sampah di tempatnya menjadi gerakan sosial dalam rangka menanggulangi banjir, saat ini gerakan tersebut dinilai sudah kedaluarsa. Menjaga bumi harus dilakukan dengan mencari akar sumber masalahnya, yakni dengan tidak menghasilkan sampah.
Membangun kesadaran nol sampah pada kehidupan sehari-hari seharusnya bisa dimulai dari kapan saja dan di mana saja. Namun, bagi segelintir pasangan, mencoba memaksimalkan penerapannya saat memulai kehidupan baru setelah pernikahan, adalah pilihan yang tepat. Karena setelah menikah dan memutuskan tinggal berdua saja, sehingga untuk menerapkan gaya hidup baru dapat dengan mudah mengompromikannya. Dalam membuat pengaturan-pengaturan baru di rumah pun menjadi semakin mudah mengaplikasikannya.
Apa saja yang perlu disiapkan untuk memulai gaya hidup zero waste setelah menikah nanti?
Kenali Dulu Konsep Zero Waste Itu Seperti Apa
Zero waste adalah filosofi sebagai gaya hidup demi mendorong agar produk-produk yang dihasilkan dalam kehidupan sehari-hari bisa digunakan kembali. Zero waste juga tentang menjauhi penggunaan plastik sekali pakai. Tujuannya adalah agar sampah tidak dikirim ke tempat pembuangan. Jadi, konsep zero waste tidak hanya mengenai recycle atau mendaur ulang. Lebih jauh daripada pemahaman itu, zero waste adalah gerakan yang dimulai dari Refuse atau menolak, lalu kemudian Reduce atau mengurangi, dan Reuse yang artinya menggunakan kembali. Saat benar-benar sudah tidak memungkinkan untuk tiga hal tersebut, baru dilakukan Recycle (daur ulang) dan Rot (pembusukan).
Apakah mungkin menghasilkan nol limbah rumah tangga? Walaupun kelihatannya tampak mustahil, tetapi hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan gaya hidup ramah lingkungan seperti zero waste. Dengan adanya dukungan dari banyak pihak, gerakan minim sampah akan dapat terwujud dan ditularkan secara masif menjadi gaya hidup yang dilakukan oleh orang banyak.
Komunikasikan dengan Pasangan
Salah satu faktor keberhasilan dalam penerapan gaya hidup zero waste adalah dukungan dari orang-orang sekitar. Karenanya, untuk mempersiapkan gerakan ini secara maksimal setelah menikah, kamu harus mengomunikasikannya kepada pasangan. Pahami bahwa menjadi keluarga nol sampah bukanlah hal yang sulit dan bisa dilakukan. Bahkan, kamu bisa mulai memahamkan hal ini sejak pacaran, misalnya dengan selalu membawa tumbler ke mana-mana, menggunakan kantong belanja sendiri, atau menonton film dokumenter tentang sampah bersama pasangan.
Refuse, alias Menolak Penggunaan Barang Sekali Pakai
Prinsip utama zero waste dimulai dari proses menolak penggunaan barang sekali pakai, terutama plastik yang membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Karenanya, menerapkan refuse untuk penggunaan barang-barang rumah tangga bisa dilakukan dengan menggunakan tas belanja sendiri sebagai upaya mengganti tas plastik. Penggunaan rantang juga dapat dilakukan saat berbelanja makanan jadi untuk meminimalisasi sampah yang dihasilkan, seperti sampah kertas pembungkus makanan. Menyediakan tumbler berguna untuk mengisi minuman untuk menghindari minuman kemasan plastik sekali pakai.
Reduce, alias Mengurangi Penggunaan Sampah
Menyadari bahwa penggunaan sampah belum bisa diminimalisasi hingga benar-benar zero waste, tahapan selanjutnya adalah mengurangi. Sampah-sampah rumah tangga seperti botol sampo, sabun, peralatan kebersihan, dapat dikurangi penggunaannya dengan membeli dalam ukuran besar. Apalagi rupanya, produsen besar sudah mulai mendukung gerakan zero waste dengan menyediakan depo isi ulang di gerai-gerai belanja tertentu. Kita doakan saja hal ini akan terus berkembang luas di seluruh pusat perbelanjaan.
Mengurangi penggunaan bumbu-bumbu dapur instan dan kembali menggunakan bumbu asli adalah upaya yang patut dilakukan setelah menikah nanti. Selain cita rasa menjadi semakin lezat, menghindari penggunaan bumbu instan juga sangat terasa dampaknya dalam upaya mengurangi sampah rumah tangga.
Pilihan untuk berbelanja di bulkstore dapat dipertimbangkan. Apalagi kemunculannya yang belakangan mulai marak di kota-kota besar sangat membantu pasangan dalam mengurangi sampah. Belanja barang kebutuhan secara curah dapat meminimalisasi penggunaan plastik sekali pakai, lho. Jangan lupa membawa sendiri kantong belanjaanmu dari rumah.
Reuse, yaitu Menggunakan Kembali Barang-barang yang Dimiliki
Prinsip ini menjadikan kita lebih selektif dalam pembelian barang. Karena dalam prinsipnya barang yang kita miliki harus berumur panjang, membuat kita harus memilih barang yang berdaya guna besar dan awet. Tidak hanya itu, prinsip reuse adalah menggunakan barang yang bisa digunakan secara terus-terusan. Memilih sapu tangan alih-alih tisu dapat menjadi langkah bagus bagi rumah tangga zero waste. Kreativitas mix and match baju-baju lama untuk dikenakan kembali adalah tahapan yang seru untuk diaplikasikan dalam kehidupan.
Recycle, yaitu Mendaur Ulang Barang-barang
Proses ini bisa mengasah daya kreativitas seseorang dalam memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai. Dalam aplikasinya di rumah baru kamu nanti, kamu bisa mulai dengan memisahkan sampah di rumah, yaitu menjadi sampah organik dan non-organik. Perhatikan sampah non-organik yang kamu miliki dan juga perhatikan sekelilingmu. Lihatlah barang-barang apa yang bisa digunakan kembali? Botol selai bekas bisa dihias dan dijadikan tempat menyimpan recehan, kaleng-kaleng bekas dapat dimanfaatkan sebagai pot tanaman, lho.
Rot adalah Prinsip Membusukkan Sampah
Sampah organik yang muncul dalam kegiatan rumah tangga dapat dibusukkan dengan menggunakan komposter. Karenanya, peralatan untuk mengompos perlu kamu persiapkan untuk menerapkan gaya hidup zero waste saat menikah nanti. Belajar mengompos pun sudah banyak dilakukan baik secara daring maupun pertemuan tatap muka oleh praktisi zero waste. Banyak cerita seru selama mengompos, seperti misalnya dapat langsung memasukkan limbah makanan sisa ke dalam komposter dan memanennya beberapa bulan kemudian untuk digunakan di tamanmu.
Regrowth, alias Menanam Kembali Sayuranmu
Di luar dari kelima prinsip zero waste di atas, belakangan regrowth mulai marak dipelajari di kalangan penggerak zero waste. Menanam kembali sayuran dengan menyisakan bagian akarnya adalah kegiatan yang menyenangkan. Apalagi jika tanaman kamu berhasil untuk ditumbuhkan kembali. Selain itu, kompos hasil pembusukan yang kamu miliki dapat bermanfaat untuk menyuburkan tanamanmu ini.
Kesadaran cinta lingkungan seharusnya dapat dimulai dari sekarang. Namun, upaya memaksimalkannya setelah kamu dan pasanganmu menikah nanti dapat direncanakan sejak saat ini. Menerapkan gaya hidup zero waste adalah salah satu cara bagimu dan pasanganmu untuk membuktikan rasa cinta kalian pada bumi yang menjadi satu-satunya tempat kita tinggal ini. Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi bagi idewedding lovers semuanya. Jangan lupa mengunjungi artikel menarik lainnya di website ini.
Leave a Comment