Mengenal Tradisi Sangjit, Prosesi Lamaran Khas Tionghoa

Mengenal Tradisi Sangjit, Prosesi Lamaran Khas Tionghoa – Tradisi Sangjit adalah salah satu tahapan dalam pernikahan Tionghoa yang memiliki makna filosofis mendalam dan sudah menjadi tradisi yang diwariskan dari generasi ke genearsi. Karenanya, dalam proses menuju pernikahan bagi etnis Tionghoa, tradisi Sangjit adalah prosesi yang harus dijalankan bagi calon mempelai. Karena tradisi ini melibatkan kedua keluarga besar calon pengantin, karenanya Sangjit menjadi ajang saling mengenal dan mengakrabkan diri bagi keluarga besar. Namun, lebih jauh lagi, Tradisi Sangjit menjadi prosesi permintaan secara resmi dari pihak laki-laki kepada pihak perempuan, bahwa dirinya akan mempersunting anak mereka untuk menjadi istri. Karenanya, pada prosesi ini juga menunjukkan kemantapan hati sang pria dalam berkomitmen menuju jenjang yang lebih serius lagi, yakni pernikahan.

source : instagram.com/joelcofficial

Apa Itu Sangjit?

Sang jit-thau dalam dialek Hokkian juga sering disebut sang jit merupakan ritual pertunangan yang dikenal dalam tradisi Tionghoa-Indonesia. Sang jit secara harafiah berarti hari seserahan. Secara garis besarnya, sangjit adalah proses lamaran dari pihak keluarga calon mempelai pria dengan membawa seserahan yang diberikan kepada pihak keluarga calon mempelai wanita.

Tradisi ini dulunya dikenal sebagai ucapan terima kasih dari keluarga calon mempelai pria kepada keluarga calon pengantin wanita karena telah mengantarkan anak perempuan mereka menuju gerbang pernikahan. Ini menjadi bentuk rasa syukur dan terima kasih karena sang wanita telah dirawat dan dibesarkann dengan baik. Namun, pada zaman sekarang, tradisi ini rupanya bertujuan lebih untuk menunjukkan status sosial dan ekonomi calon mempelai pria. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah dan jenis hantaran yang diberikannya.

source : instagram.com/vemonicaa

Kapan dan Di Mana Waktu Pelaksaan Sangjit?

Pada umumnya tidak ada waktu khusus bagi pelaksanaan tradisi Sangjit. Walaupun begitu, biasanya prosesi ini dilaksanakan tiga bulan, satu bulan, atau bahkan satu minggu sebelum upacara pernikahan. Prosesi ini berlangsung di kediaman mempelai wanita. Namun tidak jarang dilaksanakan di hotel, restoran, atau tempat khusus.

Busana yang Dikenakan dalam Prosesi Sangjit

Karena Sangjit merupakan tradisi Tionghoa, pakaian yang dikenakan oleh kedua calon mempelai biasanya adalah cheongsam, dan umumnya berwarna merah. Namun ini bukan menjadi busana wajib, lho. Tidak ada larangan apabila calon pengantin ingin mengenakan batik atau pakaian lainnya.

source : instagram.com/vemonicaa

Seserahan Menjadi Barang yang Wajib Dibawa Pada Prosesi Sangjit

Seserahan adalah barang yang menjadi buah tangan saat mendatangi pihak perempuan dalam prosesi Sangjit. Karenanya, seserahan adalah barang yang wajib dibawa. Apalagi seserahan di masa kini menunjukkan seberapa tinggi kedudukan sang calon mempelai pria di mata keluarga calon pengantin wanita. Baki yang dibawa sebagai seserahan umumnya berwarna merah, warna dominan yang biasa digunakan dalam prosesi Sangjit secara keseluruhan. Ada hal menarik tentang jumlah bawaan Sangjit, yakni harus berjumlah genap, meskipun pada umumnya mengambil angka delapan. Namun, tidak boleh membawa dengan jumlah empat, karena menurut tradisi Tionghoa, angka empat merupakan angka yang sial, karena mengandung unsur kematian.

source : instagram.com/state_photography

Apa saja seserahan yang harus dibawa? Seserahan tersebut berisikan uang angpao yang terdiri dari dua jenis yakni uang susu dan uang pesta, perhiasan, satu stel pakaian, perlengkapan kecantikan, buah dengan jumlah genap, sepasang lilin merah bermotif naga atau phoenix, sepasang kaki babi atau makanan kaleng, aneka macam kue, serta anggur merah yang menjadi simbol arak pernikahan.

Yang unik dari pemberian seserahan tersebut adalah bahwa pihak perempuan tidak akan menerima seluruh bawaan yang diberikan. Hal ini berkaitan dengan kepercayaan bahwa apabila menerimanya akan membuat hubungan calon mempelai wanita terputus dari keluarganya. Karena itu sebagian barang seserahan akan dikembalikan kembali kepada calon pengantin pria.

Jamuan Minum Teh

Teh memiliki peran penting dalam upacacara-upacara penting dalam tradisi Tionghoa, tidak terkecuali saat prosesi pertunangan atau Sangjit. Masyarakat Tionghoa menganggap bahwa teh merupakan perlambang kesetiaan, cinta, dan harapan ke depannya untuk kehidupan pernikahan yang bahagia. Karenanya, setelah prosesi lamaran diterima, kemudian prosesi akan dilanjutkan dengan melaksanakan jamuan minum teh.

source : instagram.com/lasugondo

Jamuan ini merupakan tahapan saling mengenalkan diri kepada keluarga pasangan, dimulai dari sang calon pengantin. Biasanya perkenalan tersebut menyebutkan silsilah keluarga dan leluhur. Selain itu juga akan ditanyakan tentang riwayat kehidupan, pekerjaan, dan rencana-rencana hidup setelah menikah, seperti akan tinggal di mana, dan lain sebagainya.

Prosesi ini menjadi penting karena pada momen tersebut kedua keluarga akan menilai dan akan membuat perundingan apakah prosesi lamaran ini diterima ataukah tidak. Apabila dalam hasil perundingan prosesi Sangjit tidak dapat diteruskan, maka barang-barang seserahan yang telah disiapkan akan dibawa kembali.

Namun, apabila kedua keluarga menyepakati bahwa prosesi dapat berlanjut ke arah yang lebih serius, maka ke depannya kedua calon pengantin akan disibukkan dengan persiapan pernikahan.

Jamuan Makan

Selain mempersiapkan jamuan minum teh, pihak tuan rumah juga menyiapkan jamuan makan yang berlangsung setelah pertunangan secara resmi diterima kedua belah pihak. Umumnya makanan yang disuguhkan adalah makanan khas Tionghoa.

source : instagram.com/cosmophotography

Menjalankan tradisi pernikahan yang telah dilakukan secara turun-temurun memiliki makna agar melestarikan tradisi leluhur. Dalam hal pernikahan adat Tionghoa, Sangjit atau prosesi yang dapat diasosiasikan sebagai momen pertunangan dilakukan oleh mereka yang memiliki keturunan Tionghoa. Selain kaya akan makna, melaksanakan tradisi ini juga dapat diartikan sebagai penghormatan terhadap keluarga besar dan leluhur kita.

source : instagram.com/suntiseserahan

Terima kasih kepada idewedding lovers yang telah menyimak artikel ini. Jangan lupa mengunjungi artikel lainnya seputar pernikahan. Salam hangat.

More Reading

Post navigation

Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Prosesi Pernikahan Adat Sunda yang Menginspirasi

Pernikahan yang Terlarang oleh Suku Batak

Inspirasi Baju Bodo untuk Pernikahan

Prosesi Pernikahan Adat Jawa 2024