Mengenal Lebih Dekat Konsep Taaruf untuk Pernikahan – Istilah taaruf sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat, terutama bagi kaum muslim. Taaruf menjadi jalan yang ditempuh bagi mereka yang ingin menikah sesuai dengan syariat Islam. Namun, sebenarnya apa itu taaruf dan bagaimana konsep taaruf yang benar dalam Islam? Simak penjelasaanya berikut.
Apa itu Taaruf?
Taaruf secara bahasa berasal dari kata ta’arafa yang memiliki arti saling mengenal. Taaruf dimaknai sebagai ikhtiar untuk saling mengenal pasangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan. Taaruf digunakan sebagai mediasi sebelum pernikahan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat menjerumuskan pasangan dari hal-hal negatif. Taaruf juga menjadi sarana bertukar informasi dengan cara yang syar’i agar calon pengantin dapat mengetahui karakter dan tujuan pernikahan tanpa diwarnai dengan kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat. Karenanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjalankan konsep taaruf, agar proses menuju pernikahan tersebut mendapatkan berkah dan diridhai Allah SWT.
Luruskan Niat Sebelum Melaksanakan Taaruf
Meluruskan niat adalah hal paling penting sebelum menjalankan proses taaruf. Memiliki niat yang baik untuk mendapatkan pasangan dengan jalan yang syar’i dalam rangka menuju pernikahan adalah yang pertama-tama harus diluruskan dalam proses taaruf. Karenanya, seseorang harus benar-benar memiliki jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut, seperti “Apa tujuan utama melaksanakan taaruf?” dan “Mengapa memilih ikhtiar melalui taaruf untuk mendapatkan jodoh?”
Siapkan Proposal
Bukan hanya untuk pelaksanaan kegiatan atau even saja yang membutuhkan proposal, perkara taaruf pun perlu untuk menyiapkan proposal. Proposal di sini berisikan data-data penting seputar calon pengantin yang nantinya akan diberikan kepada pasangan yang tepat. Dalam menuliskan proposal, hal-hal yang harus dijabarkan adalah biodata diri yang mencakup latar belakang pendidikan, pekerjaan, hobi dan kegemaran, hal-hal yang disukai maupun tidak disukai, riwayat penyakit, pemahaman tentang topik-topik terkini.
source : instagram.com/imagenic
Satu hal penting yang perlu dituliskan adalah mengenai visi dan misi pernikahan. Misalnya, pernikahan seperti apa yang ingin diwujudkan setelah menikah? Bolehkah pihak perempuan bekerja setelah menikah? Dan hal-hal lain yang perlu disampaikan. Bentuk penulisannya pun tidak ada aturan baku, calon pengantin diperbolehkan menuliskannya dalam bentuk formulir atau narasi. Yang penting adalah, proposal tersebut mencakup hal-hal yang sifatnya wajib diketahui oleh calon pasangan.
Jangan lupa melampirkan foto dalam proposal kalian. Pilihlah foto yang natural dan minim editan untuk menghindari perbedaan yang signifikan antara foto dengan aslinya. Hindari melampirkan foto dengan gaya berlebihan, usahakan tampil sealami mungkin, karena foto yang disertakan akan menjadi cerminan diri. Menyertakan akun sosial media juga perlu untuk mendapatkan informasi tambahan kepada calon pasangan. Namun, menggunakannya untuk berkomunikasi di luar perantara sebenarnya tidak dianjurkan untuk menghindari obrolan yang sifatnya menjurus kepada hal-hal yang dilarang.
Meminta Bantuan Orang Saleh atau Keluarga Sebagai Perantara
Perantara dalam urusan taaruf harus melalui orang yang tepercaya, yang mengenal kalian luar dalam baik dari segi kepribadian maupun kesalehan. Dalam hal ini, kalian bisa meminta bantuan keluarga yang memahami konsep taaruf, atau guru mengaji (dikenal dengan istilah murabbi) yang menjadi perantara dalam prosesi taaruf. Perantara tersebut kemudian akan berperan untuk memberikan proposal kalian kepada calon yang tepat. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilihkan jodoh, terutama adalah menilai sejauh mana kecocokan akan mungkin terjadi antara kedua pasangan.
Sebenarnya kalian juga bisa mendatangi orangtua calon pasangan secara langsung, dengan mengutarakan niat untuk menjalin keseriusan hubungan dengan anak mereka. Sampaikan pula bahwa niatan tersebut murni untuk saling menjaga diri dan demi menyegerakan pernikahan.
Melakukan Pertemuan
Setelah proses tukar proposal saling diterima oleh kedua pasangan, maka melalui perantara keduanya akan melakukan pertemuan. Pertemuan ini dimaksud untuk melihat secara langsung apakah terdapat chemistry di antara kedua pasangan yang di kemudian hari akan memunculkan benih-benih cinta setelah pernikahan. Pertemuan ini dihadiri oleh keluarga inti kedua pasangan serta pihak perantara. Dalam pertemuan, calon pengantin juga bisa melakukan tanya jawab langsung seputar hal-hal penting yang perlu diketahui yang dirasa belum semua tergali melalui proposal.
Salat Istikharah
Setelah pertemuan tersebut, masing-masing calon sangat dianjurkan agar melakukan salat istikharah untuk meyakinkan diri apakah pasangan tersebut merupakan jodoh yang tepat. Komunikasikan kegelisahan dan keragu-raguan dalam salat, dan tunggulah jawabannya. Jika kemudian muncul keyakinan dari dalam diri tentang proses tersebut, maka diyakini bahwa proses taaruf bisa berlanjut. Sampaikanlah hasil istikharah tersebut kepada pihak perantara atau orangtua calon pasangan untuk kemudian ditindaklanjuti dengan proses khitbah.
Melaksakanan Khitbah
Khitbah dapat diartikan sebagai proses melamar. Apabila kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih serius, pihak pria akan membawa keluarga besarnya untuk melamar sang wanita. Dalam proses ini, sang pria boleh datang dengan membawa hadiah sebagai penghormatan untuk pihak wanita. Dalam proses khitbah tentu akan membicarakan rencana pernikahan ke depannya, seperti membicarakan tentang mahar, konsep pernikahan, pemberian uang untuk pelaksanaan pernikahan, dan sebagainya. Satu hal penting yang harus dibahas saat proses khitbah berlangsung adalah penentuan tanggal pernikahan. Jarak antara khitbah dan akad nikah sebaiknya sesegera mungkin, maksimal tiga bulan. Hal ini untuk menunjukkan keseriusan calon pengantin untuk menikah, serta menghindari hal-hal negatif yang tidak diinginkan apabila menunda pernikahan terlalu lama.
Prosesi Pernikahan
Pernikahan merupakan tujuan dalam proses taaruf. Namun, pernikahan menjadi gerbang pembuka dalam kehidupan baru pasangan pengantin. Menjadikan proses menuju pernikahan dengan mengharap ridha Allah SWT tidak kemudian membuat pernikahan kalian berjalan mulus dan tidak ada hambatan. Karenanya, dalam menyikapi perbedaan-perbedaan yang muncul di kemudian hari, pasangan pengantin harus menyelesaikannya dengan cara yang bijaksana dan sesuai dengan syariat Islam. Perlu diingat kembali tentang visi dan misi pernikahan, agar senantiasa terbentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah.
Terima kasih sudah membaca artikel ini, semoga dapat menjadi inspirasi bagi idewedding lovers yang sedang menantikan jodoh dan berniat untuk lebih memahami konsep taaruf dalam pernikahan. Sebaik-baik penantian adalah dengan mengisi waktu untuk senantiasa memperbaiki diri. Jangan lupa menyimak artikel seputar pernikahan lainnya di website ini. Salam hangat.
Leave a Comment