Sedih Saat Teman Dekat Menikah, Wajarkah? – Dalam sebuah pertemanan, biasanya yang menjadikan persahabatan terasa dekat dan mempunyai hubungan erat adalah kesamaan nasib yang dimiliki, salah satunya adalah kesamaan status belum menikah. Namun, suatu hari pasti di antara lingkaran pertemanan tersebut, ada sahabat yang mendahului kita menempuh jenjang kehidupan selanjutnya, yakni pernikahan. Seharusnya momen pernikahan sabahat adalah sebuah peristiwa bersejarah yang menyenangkan. Akan tetapi, terkadang justru perubahan status sahabat tersebut membuat kita menjadi bersedih. Lantas muncul perasaan tidak menyenangkan ketika kita harus merasa sedih di atas kebahagiaan orang lain, apalagi itu adalah sahabat kita sendiri. Jadi, salahkah ketika kita memiliki perasaan sedih saat teman menikah? Apa sebabnya seseorang merasa sedih ketika sahabat dekatnya mengumumkan pernikahan?
Ketakutan Masa Depan
Memiliki sahabat yang senasib dan sepenanggungan dalam hal status single atau belum menikah membuat kita tidak merasa sendiri dalam menjalani kehidupan. Bahkan ada yang menganggap bahwa tidak masalah ketika tak mempunyai pasangan, karena hidup kita sudah lebih berwarna dengan kehadiran sahabat. Namun, ketika satu per satu sahabat kita mengakhiri masa lajangnya, muncul ketakutan masa depan yang menggerogoti pikiranmu. Lalu pertanyaan-pertanyaan berikut muncul di benakmu: “Bagaimana dengan nasibku yang belum menemukan jodoh?” Atau juga akan tebersit dalam pikiranmu tentang “Apakah temanku akan berubah setelah menikah nanti? Dan bagaimana jika dia tidak lagi selalu ada untuk mendengarkan keluh kesahku?”
Ketakutan-ketakutan masa depan itulah yang menghambat hidupmu dan menjadikanmu bersedih atas kebahagiaan yang dirasakan oleh temanmu. Namun, jangan biarkan dirimu dipengaruhi oleh pemikiran yang justru akan menghambat kebahagiaan, dan bisa jadi berpotensi merusak kebahagiaan sahabatmu. Lebih jauh lagi, yang berbahaya adalah apabila hal tersebut mengganggu hubungan persahabatanmu.
Sedih Itu Wajar
Sebenarnya merasa sedih atas pencapaian orang lain itu adalah sesuatu yang wajar dan kamu harus menerima kesedihan itu. Kamu tidak perlu denial dengan mengingkarinya hanya karena berusaha menutupi perasaanmu yang sebenarnya. Namun, kesedihan itu harus dikelola dengan baik agar tidak menggangu kehidupan.
Pertama, kamu harus menyediakan waktu khusus untuk dirimu sendiri menerima kenyataan bahwa temanmu akan menikah. Lalu, kamu harus memberikan batas waktu toleransi kepada diri sendiri untuk merasa bersedih. Jangan sampai kamu berlarut-larut dalam kesedihan sehingga hal tersebut akan mengganggu kehidupanmu. Dan yang terakhir, janganlah menampakkan kesedihan itu di hadapan temanmu yang sedang berbahagia. Bukan berarti kamu harus bermuka dua dengan menunjukkan kesedihanmu di belakang tetapi berpura-pura bahagia di hadapannya. Karenanya, pastikan bahwa momen untuk mengakui kesedihan dan bangkit dari perasaan “jomblo sendiri” itu tidak berlangsung terlalu lama. Sehingga ketika kamu bertemu dengan temanmu lagi, perasaanmu sudah membaik dan kamu sudah bisa berdamai dengan diri sendiri.
Sedih Tidak Sama dengan Iri
Hal ini penting untuk kamu sadari bahwa perasaanmu tersebut bukanlah bentuk iri atas kebahagiaan orang lain. Jika ternyata kamu memiliki perasaan iri, entah karena temanmu akan menikah atau memiliki sesuatu yang kamu tidak miliki, sebaiknya momen ini perlu kamu jadikan sebagai saat untuk mengevaluasi diri. Lihatlah seberapa jauh pertemanan yang terjadi antara dirimu dengan temanmu. Apakah pantas bagimu untuk menginginkan kehidupan yang sebenarnya tidak kamu miliki? Bukankah dirimu sebagai sahabat yang baik, mengerti luar dalam tentang temanmu itu? Bisa jadi pernikahan adalah bentuk diterimanya doa dan upaya yang dilakukan oleh mereka sehingga ini menjadi saat paling tepat bagi sahabatmu untuk menikah. Karenanya, buanglah jauh-jauh jika kamu mulai merasa iri dengan kebahagiaan orang lain.
Belajar untuk Rela
Merelakan sahabat menikah duluan perlu untuk dilakukan oleh kalian yang ditinggal menikah. Apalagi kehidupan pernikahan tentu menjadi impian banyak wanita, yang nantinya kamu pun akan merasakannya. Karenanya, merelakan sahabat menikah akan membuat diri kalian lebih merasa lega dan siap untuk melepas teman dekat dalam kehidupan baru mereka. Tersenyumlah dan nikmati masa-masa melepas teman menuju pernikahan. Dengan merelakan, kamu tentu akan menjadi lebih lega dan ikut merasakan kebahagiaan sahabat dengan lebih tulus.
Ciptakan Momen Berharga Sebelum Pernikahan Sahabat
Menciptakan momen bersama teman dekat dapat menjadi dukungan moral bagi kalian yang akan melepas sahabat untuk menikah. Berikan kenangan tak terlupakan, misalnya memberikan kejutan Bridal Shower, atau membantu sahabat mempersiapkan pernikahan. Apalagi banyak calon pengantin mengalami bridezilla yang tak jarang membuat mereka stress dengan rencana dan persiapan-persiapan pernikahan. Dengan selalu hadir di dekat sahabat, kamu bisa menciptakan momen-momen bahagia di hari penting teman baik sahabatmu.
Mencari Waktu untuk Mengungkapkan Kesedihanmu
Mengatakan kejujuran kepada sahabat sebenarnya dapat kamu lakukan, apalagi jika melibatkan sahabat-sahabatmu lainnnya. Buatlah pertemuan khusus misalnya pada momen menginap bersama sebelum teman kalian menikah, lalu ungkapan kesedihan dan kekhawatiran kepada sahabat yang akan menikah, seperti waktu yang akan berkurang dan intensitas bercerita yang tidak akan sebebas saat belum menikah.
Namun, selain mengungkapkan itu, kalian juga perlu memberikan dukungan dan restu terhadap kehidupan baru yang akan dijalani sahabat kalian nantinya. Karena itu, beritahukan bahwa kalian berharap yang terbaik dalam pernikahan sahabat, dan kalian akan tetap ada sebagai sahabat baik bagi teman kalian yang akan menikah tersebut. Dengan mengungkapkan dari hati ke hati, akan timbul persahabatan yang lebih erat daripada sebelumnya. Namun, kamu harus pastikan bahwa sangat calon pengantin harus berasa di mood terbaiknya, dan jangan sampai obrolan itu justru menambah pikiran bagi teman kalian yang sedang dipusingkan oleh urusan persiapan pernikahan.
Merasa sedih ketika teman menikah adalah sebuah perasaan yang lumrah. Namun, kamu perlu menempatkan diri dan mengelola perasaanmu agar tidak menjadi bencana untuk kebahagiaan yang tengah dirasakan oleh sahabatmu. Terima kasih telah membaca artikel ini, idewedding lovers. Semoga dapat menjadi inspirasi. Jangan lupa mengunjungi artikel lainnya seputar pernikahan di website ini. Salam hangat.
Leave a Comment