Bolehkah Anak Melihat Penyembelihan Hewan Kurban? – Peryaan Idul Adha menjadi momen bagi orangtua untuk memahamkan tentang pelajaran tauhid dan menumbuhkan sifat kedermawanan kepada anak sejak dini. Banyak hal yang bisa dilakukan dalam rangka mengisi momen perayaan Idul Adha, seperti shalat Id bersama. Selain itu, orangtua juga bisa melibatkan anak saat membeli hewan kurban. Namun, bagaimana dengan melihat penyembelihan hewan kurban? Berikut adalah ulasan yang dapat menjadi pertimbangan sebelum orangtua mengizinkan anak-anak menyaksikan penyembelihan.
Memberikan Pemahaman Tentang Makna Berkurban
Sebelum memutuskan untuk membawa anak melihat penyembelihan hewan kurban, orangtua sebaiknya memberikan pemahaman kepada anak tentang makna berkurban. Sampaikan bahwa penyembelihan hewan kurban tidak hanya sekadar penyembelihan, tetapi ada makna tentang keikhlasan, ketakwaan, dan berbagi bersama orang-orang tidak mampu. Sampaikan pula tentang kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dengan baik. Lebih bagus lagi jika disertai buku cerita kisah nabi untuk anak-anak, atau menonton YouTube kisah-kisah tentang Idul Adha.
Anak di Bawah Tujuh Tahun Sebaiknya Tidak Melihat Pemotongan Hewan Kurban
Untuk menghindarkan anak dari trauma saat melihat pemotongan hewan kurban, sebaiknya anak di bawah usia tujuh tahun tidak menyaksikan terlebih dahulu momen pemotongan. Karena, anak kecil di bawah tujuh tahun masih belum mampu membedakan antara fantasi dan realita. Oleh sebab itu, sebaiknya anak di bawah usia tujuh tahun dikenalkan pada hewan kurban sebelum disembelih saja, dan tidak dilibatkan dalam prosesi pemotongannya.
Orangtualah yang Paling Paham Bagaimana Psikologis Anak
Sebagai orang yang merawat dan menyaksikan proses tumbuh kembang anak, orangtua memahami bagaimana psikologis anak dan kecenderungannya dalam menyikapi segala sesuatu. Bagi anak yang tingkat kepekaannya terhadap sekitar tinggi, apalagi yang memiliki empati besar kepada makhluk hidup, sebaiknya tidak mengizinkan anak untuk menyaksikan penyembelihan kurban. Hal ini dikhawatirkan akan mengganggu psikis anak saat melihat hewan disembelih. Apalagi jika hal itu berlanjut dengan anak menjadi trauma saat Idul Adha berlangsung. Wah, sayang sekali, mengingat bahwa banyak keberkahan yang muncul saat perayaan hari raya tersebut.
Memberikan Pemahaman Tentang Prosesi Menyembelih Hewan Kurban
Terkadang anak-anak yang ingin menyaksikan prosesi penyembelihan terbawa oleh temannya yang sama-sama ingin melihat penyembelihan. Karena itu, selain memahamkan kepada mereka tentang makna di balik penyembelihan hewan kurban, orangtua perlu memberikan pemahaman terkait prosesinya. Bahwa nantinya akan ada tukang jagal yang menyembelih sapi atau kambing, dan dijelaskan pula secara gamblang agar anak mempunyai gambaran. Namun, untuk urusan perizinian, orangtua tetap memiliki otoritas untuk mengizinkan atau tidak, ya. Tetapi tentu tetap perlu diberikan pemahaman.
Anak yang Melihat Hewan Kurban Perlu Didampingi Orangtua
Bagi anak yang tetap ingin menyaksikan penyembelihan hewan kurban, orangtua perlu hadir untuk mendampingi. Di saat itulah peran orangtua untuk menjelaskan secara langsung. Orangtua juga bisa melihat ekspresi anak saat menyaksikan hewan kurban disembelih, dan memastikan mereka tidak mengalami ketakutan atau trauma di kemudian hari. Apabila ada tanda-tanda bahwa anak tidak sanggup menyaksikan, maka orangtua bisa membawanya pulang.
Memahamkan makna Idul Adha kepada anak bukan hanya sekadar tentang menyaksikan penyembelihan hewan kurban, lho. Karenanya, orangtua tidak perlu khawatir untuk menanamkan nilai-nilai religius kepada anak di momen hari raya Idul Adha. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menyemarakkan hari raya kurban tersebut.
Takbiran di Rumah
Melaksanakan takbiran atau mengucapkan takbir “Allahu Akbar” merupakan salah satu amalan sunnah saat Idul Adha. Karenanya, meramaikan malam hari raya dengan melakukan takbiran bersama akan menumbuhkan perasaan sukacita dalam menyambut lebaran. Apalagi saat pandemi Corona seperti sekarang, sebaiknya melaksanakan takbiran di rumah saja. Orangtua juga dapat memberikan pemahaman betapa mulianya ketika mengagungkan nama Allah SWT.
Shalat Idul Adha
Menjalankan shalat Idul Adha hukumnya adalah sunnah muakad. Karenanya, apabila tidak ada halangan, sebaiknya orangtua mengajak anak untuk shalat Idul Adha. Di tengah pandemi COVID-19, sebaiknya ada pertimbangan yang perlu dipikirkan sebelum memutuskan shalat di masjid atau di rumah. Pertimbangan tersebut tentunya yang paling mendatangkan kebaikan untuk semua orang. Kalaupun situasi lingkungan rumah cenderung cukup aman dari zona merah atau kuning pandemi Corona, protokol kesehatan tetap harus dijalankan saat melaksanakan shalat.
Libatkan Anak untuk Menabung Hewan Kurban
Melibatkan anak dalam menabung hewan kurban adalah salah satu upaya menumbuhkan sifat berbagi dan mengasah kedermawanan sejak dini. Orangtua dapat memberikan pemahaman bahwa nantinya uang hasil tabungan akan dibelikan hewan kurban berupa kambing atau sapi. Berikan juga informasi bahwa daging hasil sembelihan itu akan dibagikan kepada yang berhak menerimanya. Mengajarkan menabung dan berbagi sedari dini bisa dilakukan orangtua kepada anak, agar nantinya anak tidak akan merasa berat hatinya untuk bersedekah dan mengulurkan tangan kepada mereka yang tidak mampu.
Ajak Anak Membeli dan Memilih Hewan Kurban
Saat tabungan anak sudah terkumpul, orangtua bisa melibatkan anak saat membeli hewan kurban. Anak bisa memilih sendiri kambing atau sapi mana yang ingin dibelinya. Hal ini akan menumbuhkan kepercayaan diri kepada anak saat menentukan pilihan. Apalagi mereka akan merasa bangga bahwa mereka dilibatkan dalam hal menabung dan pembeliannya.
Hari raya Idul Adha dapat dimaknai oleh seluruh keluarga, tak terkecuali anak-anak. Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama dapat diwujudkan melalui momen perayaan Idul Adha. Semoga idewedding lovers dapat mengambil inspirasi dari artikel di atas. Jangan lupa mengunjungi ulasan lainnya seputar pernikahan di website ini. Selamat hari raya Idul Adha.
Leave a Comment